Lampung Barat, lampungwah.info – Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Lampung, Dr. Khairullah, S.Pd., M.Pd., bersama tim Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) BPMP Provinsi Lampung melakukan peninjauan ke sekolah-sekolah terdampak bencana banjir di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat. Banjir yang terjadi pada Kamis, 10 September 2025 tersebut mengakibatkan kerusakan pada dua sekolah, yaitu SMPN 2 Bandar Negeri Suoh dan SDN 2 Banding Agung. (17 – 18 / September / 2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi kerusakan akibat banjir serta menyusun rekomendasi bantuan yang dapat diupayakan melalui pemerintah pusat.
Selain itu, rombongan juga meninjau progres pembangunan sekolah yang masuk dalam program revitalisasi sekolah.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPMP Provinsi Lampung bersama tim SPAB berdialog langsung dengan kepala satuan pendidikan terdampak serta berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Barat.
Hasil koordinasi ini akan dituangkan dalam rekomendasi atau usulan yang akan disampaikan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Kemendikdasmen).
Di sela kegiatan, Kepala BPMP Provinsi Lampung juga meninjau sekolah-sekolah penerima bantuan pembangunan fisik dari Kemendikdasmen.
Bantuan ini merupakan bagian dari program prioritas nasional yang menjadi amanat Presiden RI untuk menjamin kualitas layanan pendidikan serta pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam kunjungan tersebut, Kepala BPMP dan tim bertemu serta berdiskusi dengan perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Barat, yaitu Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Seno Susanto, dan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana, Adi Susanto.
Terdapat dua agenda utama dalam kunjungan ini:
1. Pre Consultation Meeting (PCM) di SMPN 2 Liwa sebagai persiapan pelaksanaan rehabilitasi sekolah dalam program revitalisasi sekolah.
2. Peninjauan keterlaksanaan program revitalisasi sekolah di SMP Satu Atap 1 Balik Bukit.
Kepala BPMP Provinsi Lampung, Dr. Khairullah, menyampaikan bahwa peninjauan ini merupakan langkah penting untuk memastikan keberlangsungan layanan pendidikan di daerah terdampak bencana.
Ia menegaskan bahwa pendidikan tidak boleh terhenti meskipun terjadi bencana, sehingga perlu adanya langkah cepat dalam pemulihan sarana dan prasarana sekolah.
“Bencana banjir ini memberikan tantangan besar bagi dunia pendidikan di Lampung Barat. Namun, dengan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, dan satuan pendidikan, kita dapat memastikan anak-anak tetap mendapatkan haknya untuk belajar dalam kondisi yang aman dan layak,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa program revitalisasi sekolah yang sedang berjalan merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
“Revitalisasi sekolah bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga peningkatan mutu layanan pendidikan agar lebih merata dan berkualitas di seluruh wilayah,” tambahnya. (ADV)


















